BANGKA, KOMPAS.com – Sebanyak 81 pekerja migran asal Kepulauan Bangka Belitung yang saat ini terjebak di Myanmar akan dipulangkan karena diduga terlibat dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Biaya pemulangan diperkirakan mencapai Rp 27 juta per orang. Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, mengungkapkan bahwa para pekerja tersebut saat ini berada di perbatasan Myanmar dan Thailand, tepatnya di daerah Myawaddy dengan tujuan Kamboja. “Pihak Kementerian menyampaikan bahwa kondisi mereka saat ini baik,” ujarnya kepada awak media pada Jumat (7/3/2025). Didit menjelaskan, proses pemulangan akan dilakukan secara bertahap dengan total keseluruhan pekerja migran dari seluruh Indonesia yang tercatat sebanyak 500 orang.
Pemerintah daerah Bangka Belitung kini menggelar koordinasi antar lembaga untuk mengatasi biaya yang harus dikeluarkan. 40 Perkara Pilkada Masih Bergulir di Mahkamah Konstitusi Artikel Kompas.id Baca juga: Jawaban Lucu Ganjar Saat Ditanya Puan di Ceramah Masjid Kampus UGM “Seluruh pihak harus bergerak bersama. Warga Babel ini adalah saudara kita yang harus diselamatkan,” tegasnya. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda oleh iming-iming kerja dengan penghasilan tinggi dari agen tenaga kerja yang tidak resmi. “Berdasarkan informasi, korban mengira akan bekerja di Malaysia, Thailand, atau Filipina, tetapi justru dibawa ke Myanmar.
Waspadalah dan pastikan agen perekrut memiliki izin resmi,” tambah Didit. Lebih lanjut, Didit mengungkapkan bahwa ada laporan mengenai WNI yang dilibatkan sebagai operator dalam sindikat judi online yang berbasis di Myanmar. Ia menekankan bahwa DPRD dan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses pemulangan. “Kami mohon keluarga korban bersabar. DPRD dan Pemprov Babel berupaya maksimal mencari solusi terbaik,” pungkasnya. “Dalam waktu dekat, kami akan mengundang keluarga korban untuk memberikan informasi utuh agar mereka tidak cemas,” tambah politisi dari PDI Perjuangan itu.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Bangka Belitung, Elius Gani, menjelaskan bahwa banyak pekerja yang diimingi gaji besar dan masuk melalui jalur tidak resmi. “Informasi dari mulut ke mulut kemudian berangkat. Ada yang sudah 10 bulan di sana. Laporannya memang ada sindikat judi online,” ujar Elius. Proses pemulangan dilakukan dengan hati-hati mengingat adanya konflik bersenjata di sebagian wilayah Myanmar. Hingga kini, dua pekerja asal Bangka Belitung, Reza dan Yulian, telah dipulangkan dan kini menjalani trauma healing di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, Jakarta.
Sumber:
Kompas.com